Krim Pemutih Kulit
Berbagai produk pemutih sekarang ini, gencar dipromosikan dimedia massa dan televisi.Produk-produk yang demikian sering menjadi penyebab utama berbagai penyakit. Gangguan yang dapat timbul akibat penggunaan produk tersebut adalah penyakit kulit yang berupa iritasi atau alergi sampai penumpukan bahan kimia di dalam tubuh yang sangat potensial menjadi penyebab kanker.Memilih suatu produk memang harus hati-hati jangan sampai mengakibatkan keadaaan yang lebih buruk pada kemudian hari.
Krim pemutih kulit pada dasarnya hanya memiliki kemampuan untuk memucatkan noda hitam atau coklelat pada kulit. Penggunaanya dalam waktu lama diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi (kelebihan zat warna pada kulit). Namun, krim pemutih yang merupakan campuran bahan kimia dan bahan lain itu jika digunakan terus menerus kemungkinan akan menimbulkan pigmentasi dengan efek yang tetap. Menurut Badan POM, bahan kimia yang berupa merkuri sudah dilarang penggunaanya sebagai campuran kosmetik karena akan mengendap dibawah kulit dan dapat menimbulkan kanker. Maka berhati-hatilah pada saat pembelian krim pemutih.
Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 Tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati(SGOT, SGPT) ,tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!!.
Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati ( Liver Function Index ). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bias memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hamper 80% dari livernya(hati) sudah termakan habis. Pasien sangat terperanjat, ” Bagaimana mungkin ? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal.
Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?” Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan ” normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan ). Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.
Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati(liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati.. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.
Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.
Penyebab utama kerusakan hati adalah :
Dialih bahasakan secara bebas dari artikel berbahasa Mandarin oleh : Siwu ( 09 Juni 2007 )
INTERAKSI BAHAN PANGAN DENGAN KEMASAN
Krim pemutih kulit pada dasarnya hanya memiliki kemampuan untuk memucatkan noda hitam atau coklelat pada kulit. Penggunaanya dalam waktu lama diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi (kelebihan zat warna pada kulit). Namun, krim pemutih yang merupakan campuran bahan kimia dan bahan lain itu jika digunakan terus menerus kemungkinan akan menimbulkan pigmentasi dengan efek yang tetap. Menurut Badan POM, bahan kimia yang berupa merkuri sudah dilarang penggunaanya sebagai campuran kosmetik karena akan mengendap dibawah kulit dan dapat menimbulkan kanker. Maka berhati-hatilah pada saat pembelian krim pemutih.
PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI
April 2nd, 2009
Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 Tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati(SGOT, SGPT) ,tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!!.
Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati ( Liver Function Index ). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bias memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hamper 80% dari livernya(hati) sudah termakan habis. Pasien sangat terperanjat, ” Bagaimana mungkin ? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal.
Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?” Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan ” normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan ). Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.
Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati(liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati.. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.
Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.
Penyebab utama kerusakan hati adalah :
- Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
- Tidak buang pada pagi hari.
- Pola makan yang terlalu berlebihan.
- Tidak makan pagi.
- Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
- Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet,zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
- Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak gorieng saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.
- Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak matang 3-5 bagian. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
- Malam hari pk 21.00 – 23..00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun(de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan.
- Malam hari pk 23.00 – dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
- Dini hari 01.00 – 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
- Dini hari 03.00 – 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi
- penderita batuk selam durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
- Pagi pk 05.00 – 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
- Pagi pk 07.00 – 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 06.30. Makan pagi sebelum pk 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Dialih bahasakan secara bebas dari artikel berbahasa Mandarin oleh : Siwu ( 09 Juni 2007 )
HARAP DISEBARLUASKAN PENGETAHUAN INI KEPADA SEGENAP KELUARGA , TEMAN-TEMAN DAN REKAN-REKAN SERTA RELASI YANG KITA CINTAI SUPAYA DAPAT TERHINDAR DARI PENYAKIT YG AKAN MEMBAWA MAUT & MALAPETAKA DALAM KEHIDUPAN INI. TOLONGLAH ORANG LAIN SEBANYAKNYA
INTERAKSI BAHAN PANGAN DENGAN KEMASAN
A. PENYIMPANGAN MUTU
Penyimpangan mutu
adalah penyusutan kualitatif dimana bahan mangalami
penurunan mutu sehingga menjadi tidak
layak dikonsumsi manusia. Bahan pangan
yang rusak mengalami perubahan cita rasa, penurunan
nilai gizi atau tidak aman lagi untuk dimakan karena mengganggu kesehatan. Pada
kondisi ini maka makanan sudah kadaluarsa atau melewati masa simpan (shelf
life). Penyusutan kuantitatif mengakibatkan kehilangan jumlah atau bobot
hasil pertanian, dan ini disebabkan oleh penanganan yang kurang baik atau
karena gangguan biologi (proses fisiologi, serangan serangga dan tikus). Susut
kuantitatif dan susut kualitatif ini penting dalam pengemasan, dan susut
kualitatif lebih penting dari susut kuantitatif.
Pengemasan dapat mempengaruhi mutu pangan
antara lain melalui:
1. perubahan fisik dan kimia karena
migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas
(monomer plastik, timah putih, korosi).
2. perubahan aroma (flavor), warna,
tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan
uap air dan O2.
B. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAHAN
PANGAN
Bahan pangan akan
mengalami perubahan-perubahan selama penyimpanan,
dan perubahan ini dapat terjadi baik pada
bahan pangan segar maupun pada bahan
pangan yang sudah mengalami pengolahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan biokimia, kimia atau
migrasi unsur-unsur ke dalam bahan pangan.
1. Perubahan Biokimiawi
Bahan-bahan pangan
segar (belum terolah) misalnya biji-bijian, sayuran, buahbuahan,daging dan susu
akan mengalami perubahan biokimia setelah bahan-bahan ini dipanen atau
dipisahkan dari induknya. Bahan-bahan segar ini umumnya
mengandung air yang cukup tinggi sehingga
memungkinkan adanya akifitas enzim
dan menyebabkan terjadinya perubahan
warna, tekstur, aroma dan nilai gizi bahan.
Contoh perubahan biokimiawi yang terjadi
pada bahan pangan adalah pencoklatan
pada buah yang memar atau terkupas
kulitnya, atau daging segar yang berubah warna menjadi hijau dan berbau busuk.
2. Perubahan Kimiawi dan Migrasi
Unsur-Unsur
Perubahan kimiawi
yang terjadi pada bahan pangan disebabkan oleh
penggunaan anioksidan, fungisida,
plastisizer, bahan pewarna dan pestisida yang
dapat bermigrasi ke dalam bahan pangan.
Pengemasan dapat mecegah terjadinya
migrasi bahan-bahan ini ke dalam bahan
pangan.
a. Keracunan Logam
Logam-logam seperti
timah, besi, timbal dan alumunium dalam jumlah yang
besar akan bersifat racun dan berbahaya
bagi kesehatan manusia. Batas maksimum
kandungan logam dalam bahan pangan menurut
FAO/WHO adalah 250 ppm untuk timah dan besi dan 1 ppm untuk timbal. Logam-logam
lain yang mungkin mencemari bahan pangan adalah air raksa (Hg), kadmiun (Cd),
arsen (Ar), antimoni (At), tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang dapat berasal dari
wadah dan mesin pengolahan atau dari campuran bahan kemasan. Wadah dan mesin
pengolahan yan telah mengalami korosi dapat menyebabkan pencemaran logam ke
dalam bahan pangan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya korosif
adalah asam organik, nitrat, oxidizing agent, atau bahan pereduksi, penyimpanan,
suhu, kelembaban dan ada tidaknya bahan pelapis (enamel). Keracunan yang
diakibatkan logam-logam ini dapat berupa keracunan ringan atau berat seperti
mual-mual, muntah, pusing dan keluarnya keringat dingin yang berlebihan.
b. Migrasi Plastik Ke Dalam Bahan Pangan
Plastik dan
bahan-bahan tambahan dalam pembuatan plastik plastisizer, stabilizer dan
antioksidan dapat bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas
dengan kemasan plastik dan mengakibatkan
keracunan. Monomer plastik yang dicurigai berbahaya bagi kesehatan manusia
adalah vinil klorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinilidenklorida dan
styrene. Monomer vinil klorida dan akrilonitril
berpotensi untuk menyebabkan kanker pada
manusia, karena dapat bereaksi dengan komponen DNA yaitu guanin dan sitosin
(pada vinil klorida) sedangkana denin dapat bereaksi dengan akrilonitril (vinil
sianida). Metabolit vinil klorida yaitu epoksi kloretilenoksida merupakan
senyawa yang bersifat karsinogenik. Tetapi metabolit ini hanya dapat bereaksi
dengan DNA jika adenin tidak berpasangan dengan sitosin. Vinil asetat dapat
menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati pada hewan. Vinil klorida dan vinil
sianida bersifat mutagenik terhadap mikroba Salmonella typhimurium.
Akrilonitril dapat membuat cacat lahir pada tikus-tikus yang
memakannya. Monomer akrilat, stirena dan
metakrilat serta senyawa turunannya seperti vinil asetat, polivinil klorida
(PVC), kaprolaktan, formaldehida, kresol, isosianat oragnik, heksa-metilendiamin,
melamin, epidiklorohidrin, bispenol dan akrilonitril dapat menyebabkan iritasi
pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan dan lambung. Plastisizer
seperti ester posporik, ester ptalik, glikolik, chlorinated aromatik dan ester
asam adipatik dapat menyebabkan iritasi. Plastisizer DBP (Dibutil Ptalat) pada PVC
termigrasi cukup banyak yaitu 55-189 mg ke dalam minyak zaitun, minyak jagung,
minyak biji kapas dan minyak kedele pada suhu 30oC
selama 60 hari kontak. Plastisizer DEHA (Di 2-etilheksil adipat) pada PVC
termigrasi ke dalam daging yang dibungkusnya (yang mengandung kadar lemak
20-90%) sebanyak 14.5-23.5 mg/dm2 pada suhu 4oC
selama 72 jam. Plastisizer yang aman untuk kemasan bahan pangan adalah heptil
ptalat, dioktil adipat, dimetil heptil adipat, di-N-desil adipat, benzil aktil
adipat, ester dari asam sitrat, oleat dan sitrat. Stabilizer yang aman
digunakan adalah garam-garam kalsium, magnesium dan natrium, sedangkan
antioksidan jarang digunakan karena bersifat karsinogenik.
Laju migrasi monomer ke dalam bahan yang
dikemas tergantung dari lingkungan. Konsentrasi residu vinil klorida awal 0.35
ppm termigrasi sebanyak 0.020 ppm selama 106 hari kontak pada suhu 25oC.
Monomer akrilonitril keluar dari plastik dan masuk ke dalam makanan secara
total setelah 80 hari kontak pada suhu 40oC. Semakin tinggi suhu maka semakin banyak
monomer plastik yang termigrasi ke dalam bahan yang dikemas. Oleh karena itu
perlu penetapan tanggal kadaluarsa pada bahan yang dikemas dengan kemasan
plastik. Batas ambang maksimum dari monomer yang ditoleransi keberadaannya di dalam
bahan pangan ditentukan oleh hasil tes toksisitas (LD 50) serta jumlah makanan yang
dikonsumsi/hari. Di Belanda toleransi maksimum yang diizinkan adalah 60 ppm migran
dalam makanan atau 0.12 mg/cm2 permukaan plastik. Di Jerman toleransi maksimum
yang diizinkan adalah 0.06 mg/cm2 lembaran plastik. Batas toleransi untuk monomer
vinil klorida 0.05 ppm (di Swedia 0.01 ppm). Kantong plastik polietilen dan polipropilen
mempunyai daya toksisitas yang rendah yaitu dengan ambang batas maksimum 60
mg/kg bahan pangan. Metode dan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan
menganalisa migrasi komponen plastik dalam bahan pangan adalah pelabelan
radioaktif, termogravimetri, spektrofotometer, Gas Chromatography (GC), High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan Gas
Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS), yang dapat mendeteksi migran
dengan kadar 10-20 gram – 10-6 gram. Selain
monomer plastik, timah putih (Sn) juga dapat bermigrasi pada makanan kaleng
dengan batas maksimum 250 mg/kg. Sn merupakan mineral yang secara alami terdapat
pada bahan pangan yaitu sebesar 1 mg/kg dan dibutuhkan oleh manusia
dalam jumlah kecil. Dosis racun dari Sn
adalah 5-7 mg/kg berat badan. Sn dapat mengkontaminasi bahan pangan melalui
wadah/kaleng dan peralatan pengolahan.
C. KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS
Bahan kemasan
seperti logam, gelas dan plastik merupakan penghalang yang
baik untuk masuknya mikroorganisme ke
dalam bahan yang dikemas, tetapi penutup kemasan merupakan sumber utama dari
kontaminasi. Kemasan yang dilipat atau dijepret atau hanya dilapisi ganda
merupakan penutup kemasan yang tidak baik.
Penyebab
kontaminasi mikroorganisme pada bahan pangan adalah :
-
kontaminasi dari udara atau air melalui
lubang pada kemasan yang ditutup
secara hermetis.
-
Penutupan (proses sealer) yang
tidak sempurna
-
Panas yang digunakan dalam proses sealer
pada film plastik tidak cukup karena
sealer yang terkontaminasi oleh produk atau pengaturan suhu yang tidak
baik.
-
Kerusakan seperti sobek atau terlipat pada
bahan kemasan.
Kemasan bahan
pangan sangat mempengaruhi sterilitas atau keawetan dari
bahan pangan yang sudah disterilisasi,
diiradiasi atau dipanaskan dengan pemanasan ohmic. Permeabilitas kemasan
terhadap gas akan mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, terutama terhadap
mikroorganisme yang anaerob patogen. Untuk melindungi bahan pangan yang dikemas
terhadap kontaminasi mikroorganisme, makape rlu dipilih jenis kemasan yang
dapat melindungi bahan dari serangan mikroorganisme.
Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis kemasan yang baik untuk mencegah
kontaminasi mikroba adalah :
a. Sifat perlindungannya terhadap produk
dari masuknya mikroorganisme dari
luar kemasan ke dalam produk.
b. Kemungkinan berkembang biaknya
mikroorganisme di ruangan antara produk
dengan tutup (head space).
c. Serangan mikroorganisme terhadap bahan
pengemas.
D. KERUSAKANMEKANIS
Faktor-faktor
mekanis yang dapat merusak bahan-bahan hasil pertanian segar dan bahan pangan
olahan adalah :
a.
Stress
atau tekanan fisik, yaitu kerusakan yang diakibatkan karena jatuh atau oleh
adanya gesekan.
b.
Vibrasi (getaran), yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada bahan atau kemasan selama dalam perjalanan atau distribusi.
Untuk menanggulanginya dapat digunakan bahan anti getaran. Jenis perlindungan
yang dapat diberikan kepada bahan pangan atau kemasan bahan pangan untuk
mencegah kerusakan mekanis tergantung dari model dan jumlah tumpukan barang
atau kemasan, jenis transportasi (darat, laut atau udara) dan jenis barang.
Kemampuan kemasan untuk melindungi bahan yan dikemasnya dari kerusakan mekanis
tergantung pada kemampuannya terhadap kerusakan akibat tumpukan di gudang atau
pada alat transportasi, gesekan dengan alat selama penanganan, pecah atau patah
akibat tubrukan selama penanganan atau getaran selama transportasi.
Beberapa bahan
pangan misalnya buah-buahan yang segar, telur dan biskuit
merupakan produk yang sangat mudah rusak
dan memerlukan tingkat perlindungan yang lebih tinggi untuk mencegah gesekan
antara bahan, seperti penggunaan kertas tissue, lembaran plastik, kertas yang
dibentuk sebagai kemasan individu (misalnya karton untuk telur, wadah buah dan
lain-lain). Bahan-bahan pangan lain, dilindungi dengan cara mengemasnya dengan
kemasan yang kaku dan pergerakannya dibatasi dengan dengan kemasan plastik atau
stretch/shrink film yang dapat mengemas produk dengan ketat. Peti kayu
atau drum logam merupakan kemasan dengan perlindungan mekanis yang baik Kemasan
ini sekarang sudah digantikan dengan bahan komposit yang lebih murah yang
terbuat dari kotak serat (fiberboard) dan polipropilen.
E. KADAR AIR DAN GAS
Kehilangan air atau
peningkatan kadar air merupakan faktor yang penting dalam penentuan masa simpan
dari produk pangan. Kemasan memberikan kondisi
mikroklimat bagi bahan yang dikemasnya,
dan kondisi ini ditentukan oleh tekanan uap air dari bahan pangan pada suhu
penyimpanan dan permeabilitas kemasan. Pengendalian kadar air pada kemasan dan
bahan pangan dapat mencegah kerusakan oleh mikroorganisme dan enzim, menurunnya
nilai penampilan (tekstur) bahan, kondensasi di dalam kemasan yang
mengakibatkan pertumbuhan mikroba atau mencegah freezer burn pada bahan pangan beku. Pengaruh perubahan
kadar air pada bahan pangan ditunjukkan oleh kurva isotermi sorpsi air yang
menggambarkan hubungan antara kadar air bahan pangan dengan kelembaban relatif
keseimbangan ruang tempat penyimpanan bahan atau akivitas air (aw)
pada suhu tertentu. Pada umumnya kurva isotermi sorpsi bahan pangan berbntuk
sigmoid (menyerupai huruf S) dan isotermi sorpsi ini dapat menunjukkan pada kadar
air berapa dicapai tingkat aw yang diinginkan ataupun dihindari, serta
terjadinya perubahan-perubahan penting kandungan air yang dinyatakan dalam aw.
Bentuk kurva isotermi sorpsi adalah khas
untuk setiap bahan pangan, an daerahisotermiknya dapat dibagi menjadi beberapa
bagian tergantung dari keadaan air didalam bahan pangan tersebut. Kurva
isotermi sorpsi air dibagi menjadi 3 bagian seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Daerah I merupakan absorpsi air yang bersifat satu lapis air (monolayer) dan
berada pada RH antara 0-20%, daerah II menyatakan terjadinya pertambahan
lapisan di atas satu lapis molekul air (multilayer) yang terjadi pada RH antara
20-70%, dan daerah III merupakan daerah dimana kondensasi air pada pori-pori
mulai terjadi (kondensasi kapiler) (Van den Berg and Bruin, 1981). Bahan pangan
yang mempunyai keseimbangan kelembaban relatif (RH) yang rendah, seperti
makanan kering, biskuit dan snack, membutuhkan kemasan dengan permeabilitas
terhadap air yang rendah agar tidak kehilangan kerenyahannya. Jika nilai
aktivitas air (aw) dari bahan meningkat sehingga sesuai
dengan tingat aw yang dibutuhkan oleh mikroba, maka mikroba
akan tumbuh dan bahan menjadi rusak. Nilai
aktivitas
air minimun untuk pertumbuhan beberapa jenis mikroorganisme dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Aktivitas air (aw)
minimun untuk pertumbuhan mikroorganisme
Mikroorganisme aw minimum
Bakteri 0.90
Khamir 0.62
Kapang 0.62
Bakteri Osmofilik 0.75
Ragi Osmofilik 0.61
`
Gambar 2.1. Bentuk Umum Kurva Isotermi
Sorpsi Air Bahan Pangan (Van den Berg
and Bruin, 1981).
Kaar
Air (%,bk)
ERH
(%)
20
70
I
II
III
I. Daerah Monolayer
II. Darah Mulilayer
III. Daerah Kondensasi
Kapiler
Penyimpanan bahan pangan seperti albumin
telur dan tepung susu di bawah
daerah monolayer dapat menyebabkan terjadinya
:
-
kenaikan peroksida akibat dekomposisi
ikatan dekomposisi ikatan
hidroperoksida.
-
Hilangnya warna merah mua (pink) akibat
rusaknya pigmen
-
Berkuranngnya air yang tersedia untuk
membentuk hidrasi trace metal pada
reaksi katalisa aktif.
Daerah yang aman untuk penyimpanan produk
pangan di dalam kemasan
adalah pada ERH 20-55% dimana pada daerah
ini bahan pangan terbebas dari
kemungkinan terjadinya pencoklatan non
enzimatis. Pada ERH di atas 60%, maka
bahan pangan yang berlemak dapat mengalami
ketengikan akibat hidrolisa lemak
menjadi asam lemak bebas yang dikatalisir
oleh enzim lipase. Penyimpanan produk
pada ERH di atas 70% akan menyebabkan
terjadinya kerusakan, karena tersedianya air
bebas yang dapat digunakan untuk berbagai
reaksi-reaksi kimia seperti reaksi
pencoklatan enzimais, kerusakan oleh
mikroorganisme serta kerusakan tekstur dan
sifat-sifat reologi produk.
Bahan pangan yang mengandung lemak atau
komponen lain yang sensitif
terhadap oksigen memerlukan kemasan yang
permeabilitasnya terhadap oksigen
rendah. Bahan pangan segar dengan tingkat
respirasi dan kelembaban relatif yang
tinggi membutuhkan derajat permeabilitas
yang tinggi untuk memungkinkan
perpindahan oksigen dan karbon dioksida ke
lingkungan atmosfir di sekitarnya tanpa
kehilangan kadar air yang menyebabkan
kehilangan berat dan
penyusutan/pengeriputan bahan.
Bahan pangan yang didinginkan membutuhkan
pengontrolan terhadap
pergerakan uap air keluar dari kemasan
untuk mencegah terjadinya kondensasi di
dalam kemasan jika suhu penyimpanan
berubah.
Kemasan harus impermiabel terhadap aroma
yang diinginkan dari bahan
pangan, misalnya kopi dan makanan ringan
juga untuk mencegah masuknya bau
seperti pada tepung atau makanan berlemak.
Kemasan juga harus dapat mencegah
masuknya warna dari plastisizer, tinta
pencetak kemasan, perekat atau pelarut yang
digunakan dalam pembuatan kemasan. Kemasan
gelas dan logam kedap terhadap gas
dan uap, sedangkan film plastik mempunyai
kisaran permeabilitas yang luas
tergantung pada ketebalan, komposisi kimia
serta struktur dan orientasi molekul di
dalam film plastik.
Bau yang berasal dari kemasan plastik
dapat timbul dari :
1. Pembentukan gugus karbonil apabila
plastik polietilen dipanaskan pada suhu
tinggi.
2. Zat antioksidan yang dapat mengadakan
interaksi dan membentuk produk yang
berbau.
3. Pecahan-pecahan molekul pada kemasan.
Oksigen dapat menyebabkan terjadinya
proses oksidasi yang tidak diinginkan
bagi produk-produk yang peka terhadap
oksigen seperti vitamin A dan C. Pencegahan
reaksi oksidasi dapat dilakukan dengan
cara :
-
Pengaturan kadar oksigen
Konsentrasi oksigen pada ruang penyimpanan
atau di dalam kemasan untuk
produk-produk yang peka terhadap oksigen
adalah 3-5%. Konsentrasi oksigen
di bawah 2% menyebabkan terjadinya
respirasi anaerob yang dapat
mengakibatkan kebusukan pada bahan.
-
Pengaturan kadar CO2
Konsentrasi CO2 untuk
penyimpanan komoditi pertanian adalah 5-10% (kecuali
untuk penyimpanan apel, tomat dan jeruk).
-
Pengemasan dalam kemasan kedap udara
Kemasan kedap udara (vakum) digunakan untuk
mengemas keju dan makanan
bayi.
Penyimpanan dengan cara pengaturan
komposisi udara atau pengaturan
konsentrasi oksigen dan karbondioksida
dikenal dengan penyimpanan dengan
pengendalian atmosfir. Ada beberapa metode
penyimpanan dengan pengendalian
atmosfir , yaitu Controlled Atmosphere
Storage (CAS), Modified Atmosphere Storage (MAS),
dan Hypobaric Storage. Controlled
amosphere storage adalah metode penyimpanan dengan
pengendalian konsentrasi oksien dan
karbondioksida secara terus menerus sesuai
dengan konsentrasi yang diinginkan. Modified
Amosphere Storage adalah penyimpanan
dimana perubahan komposisi udara
disebabkan oleh aktivitas respirasi dari produk
yang dikemas. Hypobaric Storage adalah
penyimpanan dengan tekanan rendah
sehingga terjadi penurunan konsentrasi
oksigen dan peningkatan konsentrasi karbon
dioksida.
F. PERUBAHAN SUHU
Pengaruh insulasi dari kemasan ditentukan
oleh konduktivitas panas dan
reflektivitas dari kemasan. Bahan kemasan
dengan konduktivitas panas yang rendah
misalnya kotak karton, polystirene atau
poliuretan akan mengurangi pindah panas
konduksi, dan bahan kemasan yang reflektif
seperti alumunium foil akan
merefleksikan panas. Pengendalian suhu
penyimpanan merupakan hal penting untuk
dapat menjaga bahan pangan dari perubahan
suhu. Jika kemasan dipanaskan misalnya
sterilisasi dalam kemasan atau makanan
siap saji yang dipanaskan di dalam microwave,
maka kemasan yang digunakan harus tahan
terhadap suhu tinggi.
G. PENGARUH CAHAYA
Transmisi cahaya ke
dalam kemasan dibutuhkan agar kita dapat melihat isi dari
kemasan tersebut. Tetapi untuk
produk-produk yang sensistif terhadap cahaya,
misalnya lemak yang akan mengalami
oksidasi dengan adanya cahaya atau kerusakan
riboflavin dan pigmen alami, maka harus
digunakan kemasan yang opaq (berwarna
gelap) sehingga tidak dapat dilalui oleh
cahaya.
Jumlah cahaya yang dapat diserap atau
ditransmisikan tergantung pada bahan
kemasan, panjang gelombang dan lamanya
terpapar oleh cahaya. Beberapa bahan
kemasan seperti polietilen densitas rendah
(LDPE) mentransmisikan cahaya tampak
(visible) dan ultraviolet,
sedangkan kemasan polivinil klorida (PVC) mentransmisikan
cahaya tampak tapi cahaya ultraviolet akan
diabsorbsi.
Perubahan yang terjadi akibat cahaya
antara lain adalah :
1. Pemudaran warna, seperti pada daging
dan saus tomat.
2. Ketengikan pada mentega (terutama jika
terdapat katalis Cu).
3. Pencoklatan pada anggur dan jus
buah-buahan
4. Perubahan bau dan menurunnya kandungan
vitamin A,D,E,K dan C, serta
penyimpangan aroma bir.
DAFTAR BACAAN
1. Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B.
1989. Teknologi Pengemasan Pangan.
Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU
Pangan dan Gizi, IPB.
2. Van den Berg,C and S.Bruin, 1981. Water
Activity and Estimation in Food System.
In : L.B.Rockland and G. F.Stewart (ed).
Water Activity : Influences on Food
Quality. Academic Press, New York.
3. Winarno, F.G. 1990. Migrasi Monomer
Plastik Ke Dalam Makanan. Di dalam :
S.Fardiaz dan D.Fardiaz (ed), Risalah
Seminar Pengemasan dan Transportasi
dalam Menunjang Pengembangan Industri,
Distribusi dalam Negeri dan
Ekspor Pangan. Jakarta.
10 Cara Diet Sehat & Sederhana
- Pertama-tama kenali tubuh
sendiri.
Berhentilah membandingkan dengan tubuh teman-teman Anda. Saat Anda mengenal cara kerja tubuh sendiri, maka akan lebih mudah untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. - Makan secara teratur dengan menu dan porsi yang cukup.
-
Seperti kata pepatah, "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum
kenyang."
- Lebih banyak konsumsi buah dan
sayur.
Orang langsing rata-rata makan lebih dari satu sajian buah dan makan lebih banyak serat dan kurang lemak dibanding orang gemuk. Itu hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Dietetic Association tahun 2006. - Jangan lupakan Sarapan pagi
Mulailah hari dengan menu dan porsi sarapan yang cukup. Ini akan membantu mengurangi asupan kalori di sepanjang sisa hari. - Perbanyak Minum air putih.
Cukupi kebutuhan air putih anda minimal 2 liter per hari. - Berolahragalah.
Jadikan itu sebagai kegiatan yang tidak bisa dikompromikan lagi.Ber-aerobik dengan musik kesukaan bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Ajak keluarga untuk ikut bergerak. Awalnya mungkin agak aneh mendengarnya. Tapi begitu Anda mulai, bisa-bisa Anda lupa berhenti. - Bebas Gula
Cobalah 2 minggu tanpa gula. Rasanya luar biasa mengetahui napsu makan Anda yang biasanya tak bisa dipendam berangsur-angsur menghilang. - Jangan melakukan tindakan
ekstrim.
Tindakan ekstrim maksudnya seperti sama sekali tak makan demi kurus dalam waktu cepat. Yang terbaik adalah makan dalam porsi sedikit, yang mencakup tiga nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan dua camilan tiap hari untuk metabolisme yang lebih efisien. - Gosok gigi segera
Setelah makan malam segera gosok gigi untuk mengingatkan diri Anda bahwa waktu makan sudah habis. - Jangan sekali-kali
kompensasikan perasaan ke makanan.
Kebiasaan yang sangat tidak baik bila kita makan berlebih di saat-saat perasaan kita sedang buruk ataupun terlalu gembira. Pada umumnya orang yg terlalu terbawa emosi sesaat agak susah mengontrol pola makannya.
Pola Makan Diet
Porsi Makan Sedikit, Frekuensi Lebih
Sering
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan jika Anda ingin menurunkan berat badan adalah sebaiknya Anda makan dengan porsi sedikit namun frekuensi lebih sering. Penjelasannya bagaimana Porsi diperkecil dan frekuensi yang lebih tinggi ini akan membuat metabolisme tubuh Anda akan lebih aktif, sehingga pembakaran lemak akan terjadi.
Bagaimana makan lebih sering namun dalam beberapa porsi yang dibagi Berikut ini contohnya:
Sarapan (7.00)
1 telur rebus
1 cup oatmeal
Snack Pagi: (10.00)
1 buah apel
Makan Siang (13.00)
1 ons dada ayam
1 cup nasi merah
1 cup sayur
Snack Siang (16.00)
1 potong roti gandum utuh
1 potong ikan atau daging panggang
Makan Malam: (19.00)
1 ons dada ayam
1 cup sayuran
Sebelum Tidur (21.00)
Susu Tinggi Protein namun rendah lemak dan gula.
Anda bisa lihat dari menu contoh tersebut bahwa kita tidak mengurangi konsumsi ikan, ayam dan daging. Protein di dalam ayam, ikan, dan daging tidak akan membuat Anda gemuk. Yang perlu diwaspadai adalah konsumsi gula dan karbohidrat yang terlalu banyak dalam nasi.
Perlu diperhatikan, mungkin beberapa orang bertanya kepada Anda bahwa mereka tidak bisa mengikuti jam-jam pola makan yang tertulis di atas. Saya ingin menggarisbawahi bahwa jam yang saya tulis disini hanyalah sebagai patokan saja. Tidak mengikat. Boleh disesuaikan dengan kondisi Anda karena kegiatan sehari-hari tiap-tiap orang pasti berbeda kan.
Poin utama disini adalah bahwa dengan makan lebih sering maka tubuh Anda akan lebih aktif mencerna. Proses mencerna yang sering ini yang akan mengaktifkan kembali metabolisme tubuh Anda. Banyak orang yang sedang menjalani pengaturan menu makanan diet seperti ini berkata saya tidak lapar koq disuruh makan. Ketahuilah fakta sebenarnya bahwa, tidak lapar itulah bukti bahwa metabolisme tubuh Anda memang lambat dan itu yang harus dirubah, dipercepat supaya pembakaran lemak terjadi.
Bagaimana, sudah siap menyusun jadwal makan besok pagi Mungkin pada awalnya Anda akan kaget dengan pola makan diet yang baru ini. Tapi lama-lama Anda akan terbiasa dan terbawa dalam sikap keseharian.
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan jika Anda ingin menurunkan berat badan adalah sebaiknya Anda makan dengan porsi sedikit namun frekuensi lebih sering. Penjelasannya bagaimana Porsi diperkecil dan frekuensi yang lebih tinggi ini akan membuat metabolisme tubuh Anda akan lebih aktif, sehingga pembakaran lemak akan terjadi.
Bagaimana makan lebih sering namun dalam beberapa porsi yang dibagi Berikut ini contohnya:
Sarapan (7.00)
1 telur rebus
1 cup oatmeal
Snack Pagi: (10.00)
1 buah apel
Makan Siang (13.00)
1 ons dada ayam
1 cup nasi merah
1 cup sayur
Snack Siang (16.00)
1 potong roti gandum utuh
1 potong ikan atau daging panggang
Makan Malam: (19.00)
1 ons dada ayam
1 cup sayuran
Sebelum Tidur (21.00)
Susu Tinggi Protein namun rendah lemak dan gula.
Anda bisa lihat dari menu contoh tersebut bahwa kita tidak mengurangi konsumsi ikan, ayam dan daging. Protein di dalam ayam, ikan, dan daging tidak akan membuat Anda gemuk. Yang perlu diwaspadai adalah konsumsi gula dan karbohidrat yang terlalu banyak dalam nasi.
Perlu diperhatikan, mungkin beberapa orang bertanya kepada Anda bahwa mereka tidak bisa mengikuti jam-jam pola makan yang tertulis di atas. Saya ingin menggarisbawahi bahwa jam yang saya tulis disini hanyalah sebagai patokan saja. Tidak mengikat. Boleh disesuaikan dengan kondisi Anda karena kegiatan sehari-hari tiap-tiap orang pasti berbeda kan.
Poin utama disini adalah bahwa dengan makan lebih sering maka tubuh Anda akan lebih aktif mencerna. Proses mencerna yang sering ini yang akan mengaktifkan kembali metabolisme tubuh Anda. Banyak orang yang sedang menjalani pengaturan menu makanan diet seperti ini berkata saya tidak lapar koq disuruh makan. Ketahuilah fakta sebenarnya bahwa, tidak lapar itulah bukti bahwa metabolisme tubuh Anda memang lambat dan itu yang harus dirubah, dipercepat supaya pembakaran lemak terjadi.
Bagaimana, sudah siap menyusun jadwal makan besok pagi Mungkin pada awalnya Anda akan kaget dengan pola makan diet yang baru ini. Tapi lama-lama Anda akan terbiasa dan terbawa dalam sikap keseharian.