Perbedaan
Windows dan Linux
Meskipun memiliki kesamaan fungsi
sebagai sistem operasi komputer, pada dasarnya Windows dan Linux berbeda dalam
banyak hal sehingga tidak mudah untuk memperbandingkan keduanya. Linux dan
Windows: Pandangan Pengguna Komputer
Meskipun memiliki kesamaan fungsi
sebagai sistem operasi komputer, pada dasarnya Windows dan Linux berbeda dalam
banyak hal sehingga tidak mudah untuk memperbandingkan keduanya. Perbedaan
pokok ada pada posisi titik awal perkembangannya. Linux berkembang dari dunia
Unix dengan segala persoalan multi tasking dan multi usernya. Windows
berkembang dari dunia komputer mikro yang serba personal. Dengan kata lain,
Linux dirancang dengan karakteristik server sementara Windows dirancang sebagai
sistem operasi untuk komputer personal.
Dalam perkembangannya, di satu pihak
Windows menyatu dengan garis produksi server NT menjadi Windows 2000 dan
kemudian Windows XP. Di lain pihak, masyarakat opensource terus mengembangan
user interface grafis untuk meningkatkan kenyamanan Linux untuk penggunaan sebagai
workstation pribadi. Sejak kemunculan Windows 2000 dan perkembangan user
interface grafis di Linux, kita mulai bisa melihat kesetaraan Windows dan Linux
yakni sistem operasi untuk server dan juga untuk workstation.
Populernya produk Cygwin (salah satu
platform terkemuka untuk porting sistem berbasis Linux ke Windows) membuktikan
adanya “kekurangan” pada system Windows dilihat dari kacamata pengguna Linux.
Sementara itu pengguna Windows melihat tidak adanya Microsoft Office sebagai
salah satu kekurangan dari Linux. Dokumen singkat ini dibuat berdasarkan
pengalaman pribadi penulis dalam penggunaan komputer dengan sistem operasi
Windows dan Linux.
1. Sistem Operasi Linux dan Windows
Dalam memperbandingkan kedua sistem
operasi ini, sering terjadi kerancuan pada aspek yang diperbandingkan antara
sistem operasi dengan aplikasi-aplikasinya. Sebagai contoh, paket sistem
Windows hanya memuat program aplikasi minimal: game soliter, window/internet
explorer, utilitas sistem operasi dan aplikasi sederhana untuk membuat file
dokumen dan gambar seperti notepad, mspaint dan write. Di dalam paket sistem
Linux biasa, kita bisa menemui hampir semua program aplikasi Linux yang ada di
dunia ini. Dengan demikian, instalasi suatu paket Linux (SuSE, RedHat,
Mandrake, Debian, atau Slackware) bisa disetarakan dengan instalasi Windows,
Office, Corel Draw, Adobe Photoshop, Visual Basic, Microsoft C++, SPSS, MSSQL
sekaligus dalam hal kelengkapan program-program aplikasinya.
a. Pengoperasian Server vs Personal
Sebagai sistem operasi server, Linux
dirancang untuk tidak sering dimatikan dalam pengoperasiannya. Sebagai sistem
operasi personal workstation, Windows akan sering dimatikan apabila
ditinggalkan pemiliknya untuk menghemat listrik karena tidak akan ada orang
lain yang akan menggunakan komputer itu. Pencegahan “memory leak” di Linux
mendapat porsi pehatian yang lebih besar dibanding pada Windows. Artinya,
ketersediaan porsi memori yang bisa digunakan boleh berkurang pada Windows
karena toh dalam waktu tidak lama sistem akan dijalankan mulai dari awal lagi.
b. Proteksi Sistem
Karena sistem Windows biasanya
digunakan orang tertentu saja, maka sistem proteksi berkas-berkas di komputer
tidak menjadi perhatian utama dalam perancangan Windows. Kapanpun pengguna
Windows bisa menghapus, mengganti nama, memindah lokasi direktori file apapun
yang ada di sistem. Sistem Linux dirancang untuk bisa digunakan bersama-sama
oleh banyak orang. Karena itu perlindungan berkas dan proses-proses milik
seseorang terhadap orang lain menjadi porsi besar dari perhatian perancangnya.
Pengguna Windows akan merasa sangat terbatasi apabila dihadapkan pada sistem
Linux sebagai user biasa.
Login bukanlah keharusan bagi
pengguna Windows 9x. Dengan cancel login prompt, kita bisa dapatkan hak akses
segalanya. Pada sistem Linux (dan Windows NT/2000/XP) identifikasi user sangat
menentukan hak akses pengguna. Karena itu akan banyak kita temui pengguna Linux
yang bekerja dengan user root (nama super user di dunia Unix).
c. Manajemen Proses
Apabila kita tekan tombol Crtl-Alt-Del
pada saat sistem menjalankan Windows akan terlihat sejumlah proses yang sedang
berjalan. Kalau dihitung dari 10 dan pengguna biasa bisa mengenali sebagian
besar proses-proses tersebut. Bila kita kirim perintah ps ax pada sistem Linux
akan terlihat keterangan bahwa ada lebih dari 20 proses sedang berjalan; mereka
yang tidak mendalami sistem operasi tidak akan bisa mengenali sebagian besar
dari proses-proses tersebut.
2. Aplikasi
Untuk menentukan pilihan sistem
operasi, kita harus punya rencana penggunaan sistem tersebut. Jika komputer
direncanakan akan digunakan untuk menjalankan game-game tertentu, Windows
tentulah pilihan yang tidak bisa dihindari karena game-game itu bisa saja
menpersyaratkan sistem operasi Windows untuk bisa jalan. Jika komputer akan
kita gunakan untuk membantu pekerjaan maka ketersediaan program aplikasi harus
penjadi pertimbangan utama, bukan sistem operasinya.
a. Aplikasi Perkantoran
Microsoft mengelompokkan
program-program aplikasi perkantoran dalam satu paket yang dikenal dengan merek
dagang Office. Program-program tersebut adalah: Word (penyusun naskah dokumen),
Exel (spreadsheet, pengolah tabel), dan PowerPoint (penyusun presentasi).
Sepengetahuan penulis, Office hanya bisa dijalankan di sistem operasi Windows
(sangat boleh jadi ada pula versi yang bisa jalan di MacOS).
Untuk melakukan tugas yang biasa
dikerjakan dengan Office, di Linux tersedia OpenOffice. Pilihan saat ini harus
dibuat sebagaimana pilihan pernah dibuat pada saat pengguna dihadapkan pada
program aplikasi WordStar (WS) dan WordPerfect (WP). Jawabanya sudah kita
amati: pengguna WS enggan menggunakan WP sebaliknya mereka yang sudah terbiasa
dengan WP enggan menggunakan WS. Di Indonesia, pengguna OpenOffice belum banyak
sehingga kalaulah tidak ada pertimbangan lain, orang akan tetap setia dengan
Office meskipun tawaran fitur OpenOffice tidak kalah dengan Office.
b. Aplikasi Pengembangan Sistem
Ada kecenderungan pengambangan
sistem aplikasi komputer saat ini diarahkan untuk bisa dijalankan dengan user
interface berbasis web. Karena sifat aplikasi berbasis web lebih berat di
server, maka Linux unggul terlebih dahulu dalam bidang ini. Site
www.opensource.org mengungkapkan bahwa Apache dijalankan lebih dari 50% web
siste didunia. Program-program aplikasi berbasis web banyak dijalankan dengan
Perl dan BIND dan sendmail merupakan program servis internet paling banyak
dominan didunia. Namun demikian, Apache, Perl, BIND, dan sendmail meskipun erat
hubungannya dengan Linux, terutama dalam hal sesama produk opensource, tidak
harus berjalan di Linux. Program-program itu sekarang pun juga banyak
dijalankan orang di Windows.
Untuk pemrograman masalah-masalah
sains, penulis menemui kebanyakan pengguna Windows tidak berkeberatan untuk
bekerja dengan Linux. Pada umumnya mereka menggunakan kompiler Pascal dan
Fortran yang justru akan terasa lebih natural apa bila dijalankan di Linux.
Kebanyakan pengguna program-program Pascal/Fortran merasa nyaman di Linux
karena terbebas dari permasalahan keterbasaran memori dsb.
c. Aplikasi Disain Grafis
Adobe Photoshop dan Corel Draw
adalah dua program aplikasi untuk membantu disain grafis yang dapat kita temui
di hampir semua rumah produksi grafis di Indonesia. Kedua program aplikasi
tersebut dirancang untuk jalan di Windows. Corel bereksperimen dengan mengeluarkan
produk Linux namun akhir-akhir ini tidak lagi mendukung proyel Corel Linux
tersebut. Di Linux, kita bisa Gimp dan Kontour untuk melakukan kerja disain
grafis. Persoalannya sama dengan Office, pilihan penggunaan progam aplikasi
disain grafis akan kembali pada masalah kebiasaan. Mereka yang sudah terbiasa
menggunakan Photoshop atau Corel Draw tidak akan begitu saja mau menggunakan
Gimp dan Kontour, seberapapun keunggulan kedua produk “baru” tersebut, apa bila
tidak ada hal lain yang memaksa.
d. Aplikasi Multi Media
Aplikasi multi media adalah aplikasi
yang paling banyak menuntut penggunaan peralatan komputer secara penuh. Secara
umum, sifat personal dari Windows lebih cocok untuk menjalankan program-program
multimedia dibanding sifat multiuser dar Linux. Pada dasarnya kita tidak
keberatan dengan tertundanya eksekusi proses komputasi beberapa detik, tetapi
proses multi media (seperti musik dan filem) tidak boleh terputus barang
sedetikpun. Namun demikian, dengan berkembangnya kecepatan hardware, banyak program
aplikasi multi media bisa dijalankan di Linux dengan kualitas yang dapat
diterima.
e. Aplikasi Statistik
SPSS adalah program yang paling
banyak digunakan untuk pengolahan data-data statistik. Di Linux kita bisa
menggunakan R-base untuk melakukan pekerjaan serupa. Karena R menggunakan
sintaks yang sama dengan S-plus yang jalan di Windows, maka pengguna S tidak
akan menemui kesulitan dalam penggunaan R namun demikian sebagaimana keengganan
pengguna SPSS menggunakan S, mereka enggan pula menggunakan R.
3. Hak Atas Kekayaan Intelektual
Hak atas kekayaan intelektual sering
disebut sebagai masalah utama bagi Indonesia, dalam hal Sistem Operasi Windows
dan kebanyakan program-program aplikasinya; kepemilikan lisensi merupakan sarat
mutlak untuk penggunannya. Harga lisensi (rata-rata $200 USD) di barat bisa
jadi hanya sekitar 20 % dari gaji bulanan (rata-rata $1000 USD). Sementara itu
dengan gaji Rp. 2juta rupiah, angka $ 200 menyamai penghasilan bulanan itu
sendiri. Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi gratis
dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan perangkat lunak
tersebut.
4. Lisensi
Linux :
- Halal
karena tidak usah pake lisensi/ijin dalam artian Gratis alias free.
- Mendukung
atau support Intel, PPC, Sparc, Alpha, dll
- Bebas
dari virus
Windows :
·
Berlisensi sehingga harus bayar untuk menggunakannya alias
harus bayar.
·
Windows hanya untuk Intel, MacOS hanya untuk computer Apple,
Solaris hanya untuk Sparc, Unix hanya untuk Alpha.
·
Windows harus sering di update anti virusnya kalo tidak
Virus siap menyerang
5. Kesimpulan Dari Perbedaan Windows Dengan Linux
Windows berkembang menjadi sistem
operasi dengan disiplin modern sebagaimana yang diterpkan NT sehingga menjadi
XP seperti yang kita lihat sekarang. Linux melengkapi dirinya dengan window
manager yang semakin cantik untuk menarik perhatian pengguna komputer personal.
Program-program aplikasi di Linux
sudah mencapai taraf matang untuk digunakan sebagaimana layaknya
program-program aplikasi komersial yang biasa ada di Windows.
Migrasi pengguna dari Windows ke
Linux dan sebaliknya tidak dapat terjadi secara spontan karena faktor kebiasaan
yang sulit ditinggalkan. Selama penggunaan Windows dan program-program
aplikasinya tidak terhalang oleh keharusan membayar lisensi, pengguna Windows
tidak akan banyak beralih ke Linux.
Kesuksesan Linux di Indonesia meraih
perhatian dari pengguna komputer bergantung pada kesuksesan pihak yang berwajib
dalam mengkampanyekan penghormatan pada hak atas kekayaan intelektual.